6 Alasan Kenapa Sangat Tidak Disarankan Berhutang Cuma Buat Nikah
Pernikahan adalah hal yang sangat sakral dan suci. Proses ini menjadi pintu gerbang sepasang manusia memasuki lembaran baru dalam kehidupannya. Begitulah seharusnya, bahkan dalam berbagai firman Allah menjelaskan betapa menikah itu adalah hal yang mudah dan juga murah. Tapi kenapa masyarakat saat ini membuat pernikahan menjadi sesuatu yang mahal dan ribet?
Sebenarnya pernyataan ini sudah sangat ingin saya tulis sejak lama, terlebih jika mendapati beberapa alasan mengapa sepasangan kekasih menunda untuk menikah hanya karena alasan "belum ada modal". Wow, bisnis apa yang sebenarnya terjadi dalam sebuah prosesi "pernikahan" sampai-sampai membutuhkan "modal" yang sepertinya tidak sedikit.
Dan, berikut ini alasan paling kuat untuk kita tidak berhutang hanya untuk merayakan pernikahan.
1. Nikah itu bukan soal adat dan budaya, tetapi menikah itu adalah proses ibadah
Source Image: http://www.seputarpernikahan.com/ |
Hal ini sangat umum terjadi di tengah masyarakat di Indonesia, pernikahan menjadi ajang "penjualan anak" oleh orang tua, atau ajang "pembelian menantu" oleh pihak lelaki bahkan sebaliknya di beberapa adat daerah. Dari hal ini, kita sudah melihat bahwa proses ibadah tidak dilakukan dengan baik sesuai dengan ajaran agama. Karena ajaran agama manapun pasti menyarankan pelaksanaan pernikahan yang sakral dan jauh dari tujuan materi.
2. Berhutang itu hanya akan menyusahkan diri
Source Image: rumaysho.com |
Jika berpikir bahwa pernikahan memerlukan "modal" besar, maka tak heran banyak orang yang memutuskan berhutang jika belum memiliki "modal" untuk menikah. Dan pada akhirnya, menikah menjadi sebuah pintu gerbang menuju kehidupan yang penuh dengan beban hutang. Mungkin hal ini yang membuat beberapa pasangan gila kerja setelah menikah. Dan kenyataannya berhutang hanya akan menyusahkan diri sendiri, dan tentunya pasangan kita, bahkan orang disekitar kita. Padahal, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah menjelaskan bahwa tidak layak orang yang akan menikah menyusahkan diri dengan berhutang.
3. Berhutang hanya akan membuat kita semakin hina
Source Image: rumaysho.com |
Karena pada dasarnya berhutang hanya akan membuat kita semakin hina dan menjadi budak si pemberi hutang. Bukankah sangat mengerikan jika di kehidupan pernikahan yang seharusnya bahagia, justru harus memikirkan bagaimana cara membayar hutang resepsi atau hutang sewa gedung pernikahan yang sudah berlalu hanya sehari semalam saja.
4. Tanpa hutang, kehidupan berumah tangga akan jauh lebih tenang dan nyaman
Source Image: http://senang-baca.blogspot.co.id/ |
Niat kita menikah adalah memperoleh ketenangan batin, kebahagiaan, dan keseimbangan dalam kehidupan. Dan semua itu akan terwujud dengan baik jika kita tak memiliki hutang saat memasuki kehidupan pernikahan kita. Jadi, jangan sampai pesta pernikahan semalam menghantui kita selama bermalam-malam setelah pernikahan. Berbeda jika hutangnya adalah untuk KPR atau pemenuhan kebutuhan investasi, tentu saja hal ini tak masalah jika dilakukan.
5. Menikah tanpa berhutang membuat kita bisa menabung sebanyak-banyaknya untuk masa depan
Source Image: http://www.money.id/ |
Ingat bahwa pernikahan adalah awal kita memasuki kehidupan baru, jadi janganlah berhutang hanya untuk menikah dan merayakan pesta, karena jika itu dilakukan maka kita tak akan bisa menabung untuk masa depan, karena hutang resepsi yang masih menghantui.
6. Hubungan dengan pasangan bisa jauh lebih harmonis
Source Image: http://www.kompasiana.com/ |
Keharmonisan rumah tangga itu sangat penting, dan percaya atau tidak, faktor ekonomi adalah salah satu penentunya. Jadi jika kamu tidak memiliki hutang saat menikah, bisa dijamin hubunganmu dengan pasangan akan jauh lebih harmonis, tanpa beban hutang dan tekanan.
Jadi, menikahlah dengan sakral dan sesederhana mungkin sesuai dengan kemampuanmu. Jangan pernah memaksakan hal yang tidak ada, apalagi berhutang hanya untuk menanggapi gengsi dan pengaruh kehidupan sosial. Karena kelak yang akan menjalani kehidupan rumah tangga adalah kalian berdua, bukan orang lain.
Labels: Artikel, informasi, komunikasi, konsep pernikahan, lifestyle, pernikahan, relationship, tips pernikahan