Ironis, Inilah Fakta Di Balik Keindahan Taman Kota
Sumber: http://mastourdev.blogspot.co.id/2015/01/taman-kota-andhang-pangrenan.html |
Gadispagi - Ironis, Inilah Fakta Di Balik Keindahan Taman Kota. Minggu pagi di Purwokerto, menjadi salah satu momen bagi saya yang seorang pekerja ini untuk bisa menikmati hari libur. Pergi ke car free day dengan setelan sport yang paling nyaman buat jogging, bukan karena gaya-gayaan, tapi jujur saya memang tak begitu sering berolahraga dan tak mau terlalu mengeluarkan biaya untuk berolahraga, jadilah jogging adalah salah satu olahraga yang paling hemat untuk saya lakukan.
Lalu, kenapa memilih car free day?
Karena di sana pasti saya akan lebih nyaman mencari keringat. Namun perkiraan selalu sering meleset dari kenyataan, karena apalah daya saat ternyata car free day di Purwokerto tak begitu bersahabat dengan orang yang benar-benar ingin berolahraga. Karena car free day diramaikan dengan komunitas yang kopi darat, remaja-remaja yang foto-foto, bahkan kesempatan berjualan dan promosi.
Sebelum emosi dan mentari semakin terik, akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke taman kota, konon di sana tempatnya sepi, lebih sejuk, asri, dan ada lintasan untuk jogging juga. Dengan menempuh perjalanan 3 KM menggunakan sepeda motor, maka tak lebih dari 10 menit saya sudah sampai di Taman Kota Andang Pangrenan.
Benar saja, taman kota masih sepi, akhirnya saya memutuskan masuk ke dalamnya dengan membayar biaya retribusi 2500 rupiah. Dan, di sinilah saya bisa jogging, senam, bahkan lari pun bisa. Cukup luas taman kota ini, saya pun bisa berkeliling dari ujung ke ujung. Singkat cerita, saya sedikit bertanya-tanya dan penasaran untuk mencari informasi mengenai keadaan di sekitar taman kota, atau lebih tepatnya di luar teralis tinggi taman kota. Karena selain lokasi yang menghadap jalan raya, sisi belakang dan samping taman kota ini terlihat kurang asri, bahkan ada bedeng-bedeng warung yang “mencurigakan”.
Melihat pemandangan yang cukup kontras, rasa penasaran membuat saya memiliki niat lain selain berolahraga. Berbincang sebentar dengan seorang petugas kebersihan dan penjaga pintu masuk. Akhirnya saya tahu bahwa lokasi di belakang taman kota adalah perkampungan Sri Rahayu, atau dahulu orang-orang menyebutnya Kampung Dayak. Hal ini membuat saya sedikit terkejut, saya jadi teringat nasihat ayah saya sebelum saya tinggal di Purwokerto, “Pokoknya, nanti kalau cari kos jangan di deket kampong Dayak, karena di sana banyak copet, maling, dan orang-orang jahat.” Dan otomatis saya pun mengiyakan. Ternyata saya juga baru tahu perkampungan itu setelah beberapa bulan di Purwokerto.
Semengerikan apa sih?
Itulah pertanyaan yang muncul saat mengetahui Kampung fenomenal itu. Masa sih ada kampung yang isinya dihuni oleh maling, dan copet tapi dibiarkan begitu saja?
Finally saya mengunjungi Kampung Sri Rahayu, karena ternyata warga di sana tidak suka jika disebut Kampung Dayak. Wajar, karena hal itu jelas semakin mendiskriminasi mereka dengan stigma yang sangat buruk.
Dari balik jeruji taman kota, saya berjalan menuju Kampung Sri Rahayu, melihat bagaimana bedeng-bedeng di sana mengingatkan saya pada pemandangan khas ibu kota yang sering saya lihat di televisi, khususnya perkampungan tepi sungai yang pada era Badja banyak digusur. Rasanya memang kampung Sri Rahayu ini gersang sekali, banyak anak kecil berkulit hitam dengan rambutnya yang coklat kekuningan, waria yang rasanya sudah tak asing lagi sering saya lihat di lampu merah Sri Maya. Tak ada satupun senyuman yang terpancar saat saya melalui kampung Sri Rahayu, bukannya ingin disenyumin sih, tapi ya sewajarnya saja saat kita tersenyum tentu kita berharap seseorang itu balik tersenyum pada kita. Tetapi mereka justru melihat dengan alis sedikit mengeriting. Tentu saja hal ini membuat saya sedikit merinding, dan akhirnya saya memutuskan untuk berlalu lebih cepat menuju perumahan. Karena pintu gerbang kampung Sri Rahayu berbatasan langsung dengan perumahan Puri.
Ini sangat ironis, begitulah yang saya pikirkan saat pertama kali menjejakkan kaki di Kampung Sri Rahayu. Bukannya tanpa alasan, karena lokasinya yang ada di balik taman kota, persis di seberang taman pun ada pusat perbelanjaan dua lantai, restoran cepat saji ala-ala Korea, pertokoan arloji, pertokoan alat berat, perumahan Taman Anggrek yang konon perumahan elite di Purwokerto, BUMN, bahkan bioskop. Wah, kurang apa lagi coba?
Kampung Sri Rahayu dikelilingi spot spot komersil yang sangat berarti bagi Purwokerto, tapi kenapa kondisinya sangat njomplang?
Layaknya upil yang ada di ujung hidung, cukup terlihat oleh siapapun, tapi kenapa tidak dibersihkan?
Meski menurut beberapa sumber, warga Kampung Sri Rahayu sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Setempat, tapi sayangnya pelatihan ternyata hanya sebatas pelatihan, perbaikan pola hidup tak ada yang berubah. Warga kampung Sri Rahayu tetap terstigma, menjadi tempat pemukiman para “gelandangan”, pencopet, pengamen, waria, dan mereka terjebak lilitan hutang pada lintah darat. Ya, tak banyak perubahan yang terjadi pada warga Kampung Sri Rahayu, bahkan saat mereka menginginkan pemutihan untuk melegalkan status kewarganegaraan mereka dengan sah, pemerintah pun tak kunjung melakukannya.
Begitulah, rasanya olahraga saya berakhir dengan penuh keheranan dan pertanyaan, jadi bukannya lemak yang terkuras, tapi malah emosi yang membumbung tinggi. Kenapa pemerintah setempat tak membuat kebijakan yang bersahaja untuk Kampung Sri Rahayu? Atau apakah mereka dibiarkan agar Purwokerto tetap memiliki supermarket marginal perkotaan yang bisa dijadikan objek garapan Dinas-dinas terkait dalam menghabiskan dana?
Labels: andhang pangrenan, Artikel, informasi, kampung dayak, kampung sri rahayu, purwokerto
3 Comments:
Aritkel yang bagus... Saya inging berbagi article tentang Tokyo di Kuil Asakusa di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/04/tokyo-di-kuil-asakusa_4.html
Lihat juga video di youtube https://youtu.be/d6--zCYR8fY
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Menyambut Datangnya Tahun Baru Imlek 2019, Bolavita Sebagai Situs Permainan Keberuntungan Online Terpercaya Di indonesia Akan Mengadakan Event Bagi" Angpao Spesial Bagi Para Member Bolavita..
Syarat Yang Berlaku, Mari Kunjungi www(.)bolavita(.)site >> Untuk Info Lebih Lanjut :) BBM : BOLAVITA
WA : +628122222995
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home