Bukannya
menghasilkan ketertiban, penggusuran justru selalu menghasilkan kerusuhan. Masyarakat
tentu saja tidak akan digusur, jika memang telah tertib dan telah menghuni
lahan yang benar, dalam bentuk apapu itu. Meski pemerintah selalu terkesan
arogan dengan aparat-aparatnya itu, namun dalam hal ini tentu ada pertimbangan
yang logis kenapa suatu daerah diputuskan untuk digusur. Berikut alasan logis
kenapa Kampung Pulo harus digusur.
1. Letak Geografis
Secara geografis
Kampung Pulo yang letaknya di Jatinegara Jakarta Timur itu posisinya lebih
rendah dari kawasan lain di sekitarnya, karena berada di palung sungai Ciliwung.
Dan itu juga yang membuat Ahok meyakini bahwa sampai kapan pun Kampung Pulo
akan terus terkena banjir.
2.
Normalisasi Sungai Ciliwung
Pemerintah
memiliki proyek untuk normalisasi sungai Ciliwung. Hal ini dilakukan oleh
pemerintah jelas untuk kesejahteraan warga Jakarta, agar tak lagi dirundung
banjir tahunan yang akan menimulkan beragam masalah setiap tahunnya. Jika warga
Kampung Pulo berhasil digusur, maka sungai akan diperlebar dan diperdalam,
jelas ini akan lebih memperlancar laju aliran air sungai.
3.
Ketertiban dan Tata Kota
Keberadaan
Kampung Pulo boleh menjadi satu spot yang kurang indah dalam tata kota, baik
itu dari segi kebersihannya dan pengaturannya yang acak-acakan. Kadang
pemandangan seperti ini lah yang selalu dikatakan “Cuma Ada Di Indonesia”.
4. Ada Ganti
Rugi Yang Sesuai
Jika masalah
ganti rugi menjadi alasan warga enggan berpindah, maka itu adalah suatu hal
yang konyol, bagaimana tidak. Karena pemerintah telah menyediakan hunian baru
yang jauh lebih sehat, layak, dan manusiawi untuk warga Kampung Pulo.
Comments
Post a Comment