Perjalanan Ki Sakha Tanadinata, Bercita-cita Menjadi Dalang yang Menghidupkan Wayang Kulit di Era Modern
Ki Sakha Tanadinata adalah seorang dalang cilik dari Banyumas yang telah menarik perhatian melalui pertunjukan wayang kulitnya secara online dan offline. Meskipun usianya masih muda, Sakha menunjukkan kemampuannya dalam menghidupkan tokoh-tokoh wayang dan menyampaikan cerita dengan penuh ekspresi.
Salah satu penampilannya yang menonjol adalah dalam pertunjukan malam tahun baru 2025 di pendopo Alun-alun Banyumas bersama dalang cilik lainnya yang merupakan murid Sanggar Oemah Gamelan.
Tak hanya itu, Sakha juga seringkali mengunggah pertunjukan pribadinya di rumah yang dibagikan secara online malalui channel YouTube nya. Salah satunya pertunjukan mini yang biasa dilakukannya di waktu senggang, misalnya dengan lakon "Ontoseno Mumet". Dalam pertunjukan ini, Sakha berhasil membawakan karakter Ontoseno dengan gaya khasnya, ia berusaha menunjukkan pemahaman mendalam terhadap cerita dan karakter yang diperankannya.
Selain itu, dalam video lain yang diunggah di kanal YouTube CakuyBro, Sakha menampilkan kemampuannya dalam "nyabut kayon", sebuah teknik dalam pertunjukan wayang kulit yang memerlukan kekuatan dan keterampilan khusus. Meskipun menghadapi tantangan, Sakha berhasil menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, menunjukkan dedikasinya dalam melestarikan seni tradisional ini.
Bercita-cita menjadi seorang dalang, maka yang dipelajari Sakha tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam mendalang, ia juga berlatih menabuh gamelan. Sebagai upayanya memperkenalkan dan melestarikan budaya wayang kulit kepada generasi muda, melalui penampilannya, ia berusaha selalu menginspirasi anak-anak seusianya untuk mengenal dan mencintai seni tradisional Indonesia.
Kanal YouTube CakuyBro memainkan peran penting dalam mendokumentasikan dan menyebarluaskan penampilan Sakha. Dengan lebih dari 1.000 pelanggan, kanal ini menyediakan platform bagi Sakha untuk menjangkau audiens yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Video-videonya tidak hanya menampilkan pertunjukan wayang kulit, tetapi juga memberikan wawasan tentang proses di balik layar dan dedikasi yang diperlukan untuk menjadi seorang dalang.
Dukungan dari komunitas lokal dan keluarga juga memainkan peran penting dalam perkembangan Sakha sebagai dalang cilik. Di masa depan, Sakha ingin berpartisipasi dalam berbagai acara budaya dan festival di Banyumas khususnya, Indonesia, dan bahkan dunia. Hal ini pastinya akan memberikan pengalaman berharga dan kesempatan untuk mengasah keterampilannya. Selain itu, interaksi dengan dalang senior dan mentor membantu dalam memperdalam pemahamannya tentang seni wayang kulit.
Melalui dedikasi dan bakatnya, Sakha Tanadinata tidak hanya berusaha menjadi bagian yang menjaga warisan budaya Indonesia tetap hidup, tetapi juga membuktikan bahwa seni tradisional dapat dinikmati dan dipelajari oleh semua generasi. Dengan terus berkembangnya teknologi dan media sosial, harapannya adalah semakin banyak anak muda yang terinspirasi untuk terlibat dalam pelestarian budaya, seperti yang dilakukan oleh Sakha.
Untuk menyaksikan penampilan lengkap Sakha Tanadinata, Anda dapat menonton video berikut: https://www.youtube.com/@cakuybro528
Comments
Post a Comment