Bisnis Merugi? Saatnya Lakukan 5 Hal Ini
Jika dibandingkan dengan dunia
persilatan yang penuh dengan pertarungan sengit, maka dunia bisnis pun tak
berbeda jauh. Setiap manusia ditempa untuk menjadi manusia yang lebih kuat dari
hari ke hari, agar mampu bertarung di kancah dunia yang sebenarnya, begitu
jugalah seorang pebisnis. Mental yang kuat untuk bersaing, menciptakan relasi,
memegang komitmen, konsisten pada kualitas dan mutu, tidak bermain curang dalam
berbisnis, kesemuanya itu adalah hal yang sangat penting dan sangat dibutuhkan
untuk menjadi seorang pebisnis sejati yang handal.
Ada beragam bisnis yang bisa
digeluti pada saat ini, ada juga beragam aliran dana yang bisa digunakan untuk
modal bisnis, baik itu mewarisi bisnis keluarga dan tinggal menjalankan sistem
yang sudah ada, merintisnya sebuah bisnis dari nol, atau mungkin join dan
bekerja sama dengan rekan-rekan yang dirasa memang memiliki visi dan misi sama
untuk memulai bisnis. Ada banyak cara kita untuk memulai bisnis.
Tapi, kembali lagi, dunia bisnis
layaknya dunia persilatan yang seringkali menimbulkan pertarungan sengit antar
aktornya. Maka jelas tak sedikit juga bisnis yang mandeg di tengah jalan, merugi,
gulung tikar, atau diam ditempat tanpa perkembangan berarti, ibarat hidup
enggan mati pun tidak.
Lantas, apa yang harus kita
lakukan untuk menghadapi hal semacam ini, bagaimana cara kita untuk menghadapi
bisnis yang sedang merugi?
Ok, berikut kita simak bersama
bagaimana cara menghadapi bisnis yang merugi:
Pertama, kita harus menyadari seberapa banyak kerugian yang kita alami dalam bisnis kita itu. Dalam hal ini, jika kamu memiliki sebuah bisnis yang profesional, cobalah untuk mengkroscek pada bagian keuangan, bagaimana neraca, bagaimana debit, kredit, dan dari situ kamu pasti akan memperoleh angka-angka yang jelas. Namun jika bisnis yang kamu jalani masih konvensional, maka tetap cek berapa jumlah kerugian yang kamu alami, secara nominal pasti juga akan jelas.
Kedua, Jika kamu telah menghitung jumlah kerugian yang kamu alami, maka kamu bisa menentukan langkah selanjutnya. Adalah mencari tahu, dimana letak hal yang menyebabkan kerugian dalam bisnismu. Semisal kerugian diderita pada dana distribusi yang terlalu tinggi, sehingga tidak seimbang dengan operasional yang ada. Nah, jika kamu telah menemukan titik rawan yang menimbulkan kerugian dalam bisnis mu itu, maka kamu harus menentukan langkah selanjutnya, dengan memperbaiki bagian rawan tersebut.
Ketiga, jika kamu bisa langsung mengevaluasi titik rawan itu seorang diri, maka segeralah perbaiki, agar tidak menimbulkan kerugian yang berlebih lagi yang akan diderita oleh bisnismu itu. Tapi jika kamu tidak bisa menanganinya sendiri, cobalah untuk meminta bantuan pada rekan yang lebih expert.
Keempat, jika 3 langkah di atas adalah langkah nyata untuk menangani kerugian bisnis, maka yang keempat yang harus kamu lakukan adalah memperbaiki dirimu sendiri. Cobalah untuk introspeksi diri, koreksi lagi dirimu sendiri dalam menjalankan bisnis selama ini. Apakah sudah sesuai dengan prosedur dan sistem yang kamu bangun? Apakah pengeluaran lebih tinggi daripada pemasukan? Apakah kamu sudah cukup bersyukur menjalani bisnismu selama ini? Atau apakah kamu sudah cukup bersedekah? Karena hal-hal mendasar itu sangat diperlukan untuk membantu melancarkan bisnis mu loh.
Kelima, saat bisnis merugi, hati pasti galau, menghitung setiap rupiah yang hilang entah kemana. Namun disinilah kita sebagai manusia diuji, belajar untuk lebih sabar dalam menjalankan bisnis. Ibaratnya tidak perlu menargetkan keuntungan yang tinggi, cukup sedang saja, karena distribusi dan sirkulasi sebuah bisnis yang cepat itu lebih penting. Semisalnya saja nih, kamu memiliki bisnis perdagangan, maka mendistribusikan barang ke konsumen dengan lebih cepat itu sangat penting, dengan laba yang tidak mematikan pasaran, tentunya barang baru akan senantiasa kamu dapatkan. Apa jadinya kalau kamu mematok harga mahal, tapi barang lama mengendap dan akhirnya rusak atau sudah tidak in lagi, justru yang ada adalah buntung bukannya untung.
Dalam dunia bisnis, untung dan
rugi adalah hal yang biasa. Tinggal bagaimana kesiapan diri kita saja untuk
menghadapinya, jika kamu bisa berbesar hati, maka kerugian adalah sarana kita
untuk belajar lebih mengokohkan bisnis kita, namun jika kamu hanya berkecil
hati atas kerugian yang dihadapi dan hanya menginginkan keuntungan saja, maka
tak perlu berbisnis.
Labels: Artikel, informasi, tips bisnis, tips keuangan