Wednesday, 1 August 2018

Mitos, Fakta, dan Godaan Belanja Para Calon Ibu



Mendapati diri terlambat haid, dan pas dicek ternyata hamil itu rasanya macem-macem ya moms. Mulai dari senang, takut, bingung, antusias, bahkan juga khawatir, terlebih untuk para ibu yang hamil anak pertama. Rasa beragam itu akan muncul jadi satu, dan senang lah yang paling mendominasi.
Nah, rasa antusias ini nih kadang membuat para calon ibu baru ini langsung menguatkan radar shopping mereka yang sangat peka. Kepikiran untuk beli perlengkapan baby, baju, sepatu, selimut, dan lain-lain. 

MITOS

Namun, sebelum petualangan shopping calon ibu ini terealisasi, biasanya selalu saja ada yang menghalangi. Mulai dari nasihat orang tua yang tak boleh berbelanja perlengkapan bayi dulu sebelum kehamilan menginjak 7 bulan, dengan alasan pamali, dll. Hingga saran para sahabat yang juga nggak menganjurkan berbelanja terlalu dini.

Ya, memang sih mitos yang beredar hingga saat ini, ibu hamil yang usia kehamilannya belum menginjak 7 bulan belum diperbolehkan berbelanja perlengkapan bayi dan pernak-perniknya. Dengan alasan pamali, sebenernya kurang bisa diterima ya. Karena kita hidup di jaman modern yang sebenarnya semua hal bisa dijelaskan dengan logika dan lebih realistis.

FAKTA

Jadi faktanya kenapa kita, para ibu hamil muda ini harus bersabar berbelanja hingga menunggu usia kehamilan 7 bulan adalah agar si baby juga sudah lebih kuat. Karena bukan tak mungkin di usia kehamilan yang masih muda, baby tidak kuat bertahan di dalam rahim. Dan jika si ibu sudah kepalang berbelanja, kan pasti ada tekanan dan kekecewaan yang mendalam dengan kejadian yang tak diharapkan ini. Makanya disarankan belanjanya nanti saja ya moms, nunggu baby udah kuat dan memang udah semakin dekat waktu kelahiran, biar mengurangi beban mental juga saat mungkin sesuatu yang buruk terjadi, meski ini tak diinginkan.

SARAN

Selain itu, berbelanja di usia kehamilan yang sudah tua, deteksi jenis kelamin juga sudah semakin jelas ya moms, dan kita bisa belanja dengan lebih spesifik. Ditambah lagi saat kehamilan sudah semakin tua, moms juga sudah semakin stabil emosinya, jadi tidak kalap dalam berbelanja. Karena ada juga pengalaman kalap berbelanja yang dialami oleh para calon ibu muda ini, yang berakhir pada banyaknya item belanjaan yang tak dipakai oleh baby.

Jadi, alangkah baiknya, saat sudah mengetahui hamil, kita perbanyak saja menabung untuk keperluan baby, dan sembari berjalan bisa membuat list apa saja sih yang sebenarnya dibutuhkan oleh baby yang baru lahir. Hal ini untuk menghindari pemborosan yang sangat mungkin terjadi jika tidak dikontrol.

Labels: , , , ,

Monday, 30 July 2018

Mual dan Nafsu Makan Menurun Saat Hamil Trimester Pertama

Ilustrasi: Mual saat kehamilan

Ini sangat lama sekali saya tidak menulis di blog pribadi. Semoga masih ada yang setia membaca ya. Dan kalo dulu-dulu saya menulisnya soal relationship, dll. Kali ini saya akan coba menulis mengenai pengalaman saya yang akan menjadi seorang ibu. Hihi, jadi kalo yang udah pernah baca blog ini dulu, mungkin ini moment Gadis Pagi yang kini ternyata sudah tak gadis lagi. Perlu ganti nama blog?
Hahha, nggak kayanya yah.

Setelah vakum cukup lama, kali ini saya akan sharing mengenai proses kehamilan saya yang emang pertama dan tentu punya kesan tersendiri bagi setiap calon ibu. Karena ternyata proses kehamilan ini banyak sekali pernak pernik yang bisa diulik menjadi beragam artikel. Jadi, berasa sayang sekali kalo saya mengabaikannya begitu saja. Setidaknya suatu saat nanti si kecil akan membaca dan mengetahui gimana sih ibu nya ini saat hamil.

Nah, buat sebagian ibu yang sedang hamil muda, merasakan mual dan penurunan nafsu makan adalah hal yang biasa. Hal ini juga saya alami saat memasuki bulan kedua kehamilan. Sehabis makan mual, mencium aroma dapur mual, masuk ke kamar mandi mual, tiduran mual. Haduhh bener-bener serba salah. 
Ditambah lagi kalo mau gosok gigi pun mual dengan rasa pasta giginya yang semriwing. Jadi terpaksa deh beli pasta gigi bocah yang berasa buah, sedikit mengurangi rasa mual saat gosok gigi sih, cuma ya kalo kelamaan tetep aja mual dan muntah.
Mungkin pengalaman setiap ibu berbeda ya moms, tapi drama mual dan muntah ini bener-bener bikin mikir "Kok gini banget sih rasanya hamil!". Aduh, disitu saya merasa salah dan langsung deh istiqfar. Karena gimana pun kehamilan adalah anugerah. Ada yang bahkan sudah puluhan tahun menunggu kehamilan namun belum kunjung diberi, dan saya dan pasangan termasuk yang beruntung, karena di pernikahan yang ke-4 bulan langsung diberikan kepercayaan untuk hamil.

Akbat dari mual dan muntah ini, ternyata membuat nafsu makan menurun. Rasanya mau makan itu udah males duluan. Karena langsung kepikir mual yang siap menanti seusai makan. Tapi bagaimana lagi, asupan makanan, nutrisi, vitamin dll itu harus ada untuk calon anak manusia yang ada di rahim. Jadi mau nggak mau deh calon ibu ini harus menghilangkan keegoisannya moms. Karena jika saya memilih kenyamanan pribadi dan tak makan, yang akan menjadi korban adalah janin yang perkembangannya jelas akan terhambat. So, sebisa mungkin saya makan, ya makan asal lewat nggak apa yang penting perut nggak pernah kosong.









Labels: , , , ,